Pada hari Selasa, 15 Desember 2020, pkl. 16.00 wib-selesai, STT Aletheia telah mengadakan acara Ibadah Penutupan Semester Gasal 2020/2021 dan sekaligus Perayaan Natal Bersama 2020 secara hybird. Bagi mahasiswa dan dosen yang tinggal di asrama mengikuti acara tersebut di Auditorium Sola Gratia dan bagi dosen dan mahasiswa yang tingal di luar kampus melalui siaran langsung/streaming di channel youtube STT Aletheia.
Ibadah Penutupan Semester Gasal 2020/2021 dan Perayaan Natal Bersama 2020 dilakukan dengan standar protokol kesehatan yang sangat ketat dengan mengharuskan peserta acara memakai masker, cuci tangan dengan handsanitizer yang telah disediakan, dan pengaturan jarak antar tempat duduk peserta. Sebagai pemimpin pujian adalah sdr. Untung dengan singer-nya adalah sdr. Whisma Pascha Elnanda, dan sdri. Elizabeth Catherina F. Pengiring musik adalah sdr. Christian Reeve, S.Th. dan tim.
Kata sambutan pertama disampaikan oleh Pdt. Kornelius A. Setiawan, D.Th. sebagai Ketua Sinode GKT yang menyampaikan apresiasi kepada STT Aletheia yang selama pandemi membantu dalam pembuatan video untuk ibadah online/daring gereja-gereja dalam naungan GKT dan menyukseskan ibadah HUT Sinode GKT yang disiarkan secara online/daring juga.
Kata sambutan kedua adalah dari Pdt. Dr. Agung Gunawan, Th.M sebagai Ketua STT Aletheia yang terus menerus mengingatkan semua mahasiswa guna mematuhi standar protokol kesehatan selama libur natal dan tahun baru sehingga ketika kembali ke kampus tidak membawa virus Covid-19 yang pasti akan mengganggu kehidupan di asrama nantinya.
Tema dari Ibadah Perayaan Natal Bersama STT Aletheia 2020 adalah God’s Visitation: Reach the unreachable dengan pengkhotbah adalah Ev. Ali Salim, S.E., M.A., M.T.S.
Dalam renungan natalnya, Ev. Ali Salim menyampaikan bahwa pada kenyataannya masih banyak suku-suku di pedalaman baik di dalam negeri atau pun di luar negeri Indonesia yang belum tersentuh oleh berita sukacita termasuk di dalamnya karya keselamatan dan kelahiran Kristus penebus.
Dalam suasana kemeriahan natal, beliau mengingatkan kita akan peristiwa natal pertama yang diambil dalam nats. Alkitab yaitu di Lukas 1:26-35, Matius 1:18-20, dan Markus 10:13-16. Menyoroti dari bacaan nats tersebut bahwa Yesus sangat menyayangi anak-anak yang terkadang masuk dalam kategori tak tersentuh atau disepelekan orang dewasa. Anak-anak menjadi tak tersentuh ketika mereka diabaikan, dianggap beban, sebuah aib, bahkan banyak terjadi kasus aborsi karena tidak diinginkan kehadirannya. Anak-anak tidak punya kuasa untuk melawannya; itulah yang menjadikan anak-anak dapat dimasukkan dalam golongan tak tersentuh/the unreachable.
Melalui natal kali ini, maukah kita seperti Yesus yang menjangkau orang di sekeliling kita termasuk kepada anak-anak kita, mendengarkan keluh kesah anak-anak, memahami dunia anak-anak, dan menjadikan mereka “tersentuh/reachable”. Memiliki cara pandang Yesus kepada golongan tak tersentuh merupakan pesan dari natal sesungguhnya. Bagaimana mungkin kita memahami pesan natal yang suci dengan masih bersikap tidak adil kepada mereka yang tak tersentuh, terutama kepada anak-anak kita sendiri?
Selamat merayakan hari Natal 2020 dan menyambut Tahun Baru 2021.