Abstraksi
Mongan,Venty Okdevi Talita. 2012. Pelayanan Pastoral Bagi Perempuan yang Hamil Akibat Perilaku Seks Bebas. Skripsi. Prodi Teologi Sekolah Tinggi Theologi Aletheia Lawang.
Kata Kunci: Pelayanan Pastoral Bagi Perempuan Hamil, Seks Bebas.
Seks bebas seringkali menjadi sesuatu yang merusak dalam kehidupan manusia. Tidak sedikit perempuan yang seringkali menjadi korban atas perilaku seks bebas. Kaum perempuan seringkali menjadi “kambing hitam” dari adanya akibat seks bebas. Kehamilan menjadi sesuatu yang menakutkan dalam akibat seks bebas. Apabila kehamilan terjadi sebagai akibat seks bebas maka hidup seorang perempuan akan mengalami perubahan. Kaum perempuan yang mengalami kehamilan adalah orang-orang yang diciptakan oleh Allah dan di kasihi oleh Allah dengan seluruh kasih yang kekal.
Keberadaaan mereka dalam kehidupan sebuah komunitas membawa mereka kepada sebuah tanggung jawab, baik dalam hal menjaga diri maupun dalam mengendalikan laki-laki. Sulit bagi kaum perempuan untuk bisa menjalani kehidupan di tengah sebuah hubungan dengan seorang laki-laki. Karena kaum perempuan pada masa kini masih dianggap sebagai seorang yang tidak punya hak untuk memilih dan di dengarkan. Hal ini disebabkan masih adanya pengaruh budaya masyarakat tentang seorang perempuan.
Alkitab memang tidak terlalu banyak menjelaskan secara langsung dan jelas tentang adanya seks bebas. namun, beberapa teks firman Tuhan menjelaskan bahwa seks bebas adalah dosa yang besar di hadapan Allah. Sehingga mengandung konsekuensi dosa di dalamnya. Sekalipun itu adalah dosa, Yesus sendiri memberikan teladan untuk menerima dan mengampuni mereka yang berdosa dalam sebuah komunitas orang percaya.
Seks bebas adalah hubungan seks yang dilakukan di luar sebuah ikatan pernikahan kudus. Seks bebas inilah yang semakin hari berkembang dan menyerang siapa saja yang terlibat di dalamnya. Seks bebas membuat seorang perempuan dan laki-laki terpaksa menikah, sekalipun tanpa cinta. Seks bebas jelas ditentang dan dilarang oleh Allah. Bahkan sejak zaman bangsa Israel hingga kini, Allah tetap mengingatkan untuk tidak terlibat dalam seks bebas. Seks bebas membawa konsekuensi yang besar dan berat dalam diri pasangan seks bebas. Akan tetapi, yang seringkali bertanggung jawab hanyalah kaum perempuan. Kaum perempuan selalu menjadi korban dari perilaku seks bebas.
Kehamilan kaum perempuan sebagai akibat dari perilaku seks bebas merupakan kondisi yang tidak menyenangkan. Apalagi jika kondisi tersebut dipersulit dengan tidak adanya tanggung jawab dari pihak laki-laki. Kondisi yang penuh dengan berbagai guncangan emosi, psikis dan jasmani. Sehingga dapat dikatakan perempuan yang hamil akibat perilaku seks bebas merupakan orang-orang yang membutuhkan pelayanan pastoral dari gereja. Karena gereja adalah tempat di mana umat Allah mendapatkan pemulihan kehidupan. Pelayanan pastoral dalam kasus ini adalah lebih diutamakan kepada keberadaan gereja yang menyatakan kebenaran, keadilan Allah dan kasih Allah kepada mereka. Sehingga mereka bisa mengalami pemulihan bersama dengan Allah.
Dengan adanya skripsi ini, penulis rindu agar semua gereja, khususnya para hamba-hamba Tuhan memahami bahwa perempuan yang hamil akibat perilaku seks bebas membutuhkan pertolongan. Sehingga mereka dapat mengatasi dan melewati kehidupan yang baru dengan berharap dan berseru kepada Tuhan. Dengan demikian, mereka akan menjadi orang-orang yang berhasil dan dipulihkan oleh Allah melalui gereja. Gereja yang menjadi pendamping utama bagi perempuan tersebut untuk menolongnya menghadapi hari esok bersama bayinya kelak, khususnya dalam mengalami pengampunan dari Allah.