STT Aletheia Lawang telah mengadakan Upacara Wisuda ke-42 pada tanggal 14 Agustus 2015 di Auditorium Sola Gratia. Untuk tahun 2015 ini mahasiswa yang akan di wisuda terdiri dari 6 mahasiswa Prodi Magister Theologi (M.Th), 11 mahasiswa Prodi Sarjana Theologi (S.Th) dan 1 mahasiswi Prodi Musik Gereja (D3 Muger).

Acara Wisuda dipimpin oleh Rev. Mark A. Simon, Th.M sebagai liturgis, dan diiringi oleh iringan musik ensembel yang dipimpin oleh Bpk. Joshua Suryadi, M.C.M. Dan sebagai pembicara dalam wisuda kali ini terasa sangat spesial karena dipimpin oleh Rev. Julian Ted Medenblik dari Calvin Theological Seminary-USA yang diterjemahkan oleh Pdt. Amos Winarto Oei, Ph.D.

Di tengah acara wisuda juga diselenggarakan acara penandatanganan kerjasama (Memorandum Of Understanding/MOU) antara STT Aletheia Lawang dengan Calvin Theological Seminary USA yang ditandatangani oleh Pdt. Dr. Agng Gunawan, Th.M (Ketua STT Aletheia Lawang) dan Rev. Julian Ted Medenblik (President Calvin Theological Seminary USA).

Wisuda dihadiri oleh seluruh civitas academica STT Aletheia Lawang, Pengurus Sinode GKT , Alumni STT Aletheia (PALITA), unsur MUSPIKA, Pengurus PGL, dan undangan umum dari gereja-gereja sahabat.

Selamat kepada STT Aletheia Lawang yang telah melaksanakan Upacara Wisuda ke-42.Tuhan Yesus memberkati.

DSC_0305upload

 

 

STT Aletheia Lawang telah mengadakan Persekutuan Calon Wisudawan di Kebun Teh Wonosari Lawang pada tanggal 13 Agustus 2015. Persekutuan tsb diadakan guna lebih memotivasi calon wisudawan dalam pelayanan di gereja masing-masing. Dan acara tsb. Dihadiri oleh seluruh Dosen, Calon wisudawan dan sebagai pembawa renungan Firman Tuhan adalah Rev. J.T.Medenblik (President C.T.S.-USA). Dalam kesempatan itu, Ketua PALITA (Persekutuan Alumni Aletheia) yaitu Pdt. Fatinaso Dawolo juga memberikan sambutan dan nasihat bagi calon wisudawan.

editupload

Pada tanggal 10 Agustus 2015 pkl. 16.30 wib STT Aletheia Lawang menyelenggarakan Ibadah Pembukaan Semester Gasal 2015/2016 di Auditorium Sola Gratia. Seluruh Mahasiswa termasuk yang baru hadir dalam ibadah tersebut.

Liturgis ibadah adalah Pdt. Alfius A.Mutak, Ed.D., dan sebagai pembawa Firman Tuhan adalh Pdt. Kornelius A. Setiawan, D.Th. Musik pengiring ibadah dilayani oleh tim musik yang dipimpin oleh Ev. Yunus Sutandio, M.C.M.

Dalam renungannya yang diambil dari Daniel 1:1-21, 6:1-29, Pdt. Kornelius menekankan bahwa untuk menjadi hamba Tuhan harus meneladani komitmen Daniel yaitu:

  • Memiliki komitmen hidup benar di hadapan Tuhan (Dan 1:8)
  • Memiliki prestasi dan komitmen kerja yang luar biasa yaitu setia dan jujur dalam pekerjaan yang dipercayakan kepadanya (Dan 1:17)
  • Memiliki komitmen spiritual yang luar biasa (Dan 6:1-29)

Ibadah pembukaan semester kali ini juga dihadiri oleh Rev. Julius Ted Medenblik. Beliau adalah President Calvin Theological Seminary-USA yang juga akan menjadi pembicara dalam Seminar Kepemimpinan “LEADERSHIP IN MINISTRY” serta menjadi pembicara dalam Upacara Wisuda ke-42 tanggal 14 Agustus 2015 di STT Aletheia Lawang.

Turut hadir jajaran anggota Departemen Pendidikan Theologia Sinode Gereja Kristus Tuhan yang diwakili oleh Pdt. Suwanton, M.Div dalam memberikan kata sambutan.

Tema besar STT Aletheia Lawang tahun ini juga berubah dari Dare to be an Obedient Servant menjadi Dare to be a Spiritual Servant.

Ibadah Pembukaan Semester juga dimeriahkan oleh penampilan vokal group dari seluruh mahasiswa baru tahun akademik 2015/2016.

dengan dosen upload

 

 

Tanggal 11-12 Agustus 2015 STT Aletheia Lawang mengadakan Seminar Kepemimpinan dengan tema “LEADERSHIP IN MINISTRY”. Seminar tersebut diikuti oleh lebih dari 150 orang termasuk mahasiswa STT Aletheia Lawang.Seminar dipimpin oleh Rev. Julius Ted Medenblik (President Calvin Theological Seminary-USA) dan diterjemahkan oleh Pdt. Amos Winarto Oei, Ph.D.

Dalam pengantarnya Rev. J.T.Medenblik mengatakan bahwa Effective leaders understand that culture operates most powerfully when it is least visible.  Consider the image that culture is like the ocean.  The power of the ocean is not in the six-foot weaves on top of the water; it is in the massive movement of water underneath the waves. 

The point here is that effective leaders understand that culture, visible or invisible, functions in powerful ways in any group and must be taken into account as leadership decisions are made.

Effective leaders also understand that virtually all ministry is cross-cultural.  The cross-cultural nature of ministry and the corresponding need for cultural sensitivity in leadership is most obvious when different races, ethnic groups, nations, regions and socioeconomic classes gather. 

Effective leaders also understand that every congregation and social structure is different from another; and leadership must adapt to the various stages of development and life in that particular church or social structure.  For example, what worked in one church may not work in another.

Effective leadership is best understood not by focusing upon personality traits, but upon the relationship between the leader and those being led.  Focusing upon the situation and the relationship shifts the question from “What are the traits of good leaders?” to “What factors are present in situations where effective leadership is taking place?” and “What do relationships look like in situations where effective leadership is taking place?”

seminar kepemimpinanupload

Bagi Mahasiswa Baru STT Aletheia Lawang baik yang mengambil Program Studi Sarjana Theologi (S.Th) maupun Program Studi Sarjana Musik Gereja (S.M.G) diberikan pengarahan oleh Bpk. Ali Salim, M.T.S untuk mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) dan beberapa tata tertib yang berlaku di STT Aletheia Lawang.

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2015 bertujuan untuk mempersiapkan MaBa untuk menghadapi perkuliahan di semester 2015/2016 ini.

upload

STT Aletheia Lawang pada tanggal 3-7 Agustus 2015 telah mengadakan Kuliah Padat Ilmu Hymne yang diikuti oleh seluruh tingkat II. Kuliah dipimpin oleh Ibu Bhree Debby Roosvianc, M.C.M dari STT Abdiel Ungaran. Ibu Debby banyak sekali memberikan pengajaran dalam bentuk teori maupun praktek yang sangat dibutuhkan bagi pelayanan di gereja-gereja.

Dalam pengantarnya beliau mengatakan bahwa Ibadah adalah dialog antara manusia dengan Allah. Jadi ibadah yang benar adalah ketika umat mengalami perjumpaan dengan Allah. Ibadah bukan berarti Allah hanya berbicara kepada pendeta, pemimpin pujian, singers,pemain musik, atau petugas yang lain. Mereka adalah mediator, dan jemaat yang tidak bertugas bukan hanya menjadi penonton saja, namun ‘beraksi, bertindak dan merespon’, karena ibadah adalah perjumpaan pribadi umat dengan Tuhannya.

Ibadah umat Kristen 40% nya adalah menyanyi, dan sudah seharusnya nyanyian yang digunakan dalam ibadah adalah hymn. Itulah mengapa kita sebagai mediator-mediator ibadah harus mengenal lebih dalam tentang hymn, karena ini tidak bisa lepas dari ibadah. Dalam mata kuliah hymnology ini semoga kita bisa melihat beragam hymn sesuai dengan perkembangannya dari jaman Alkitab sampai sekarang.

Ibadah umat Kristen meiliki beragam bentuk, seiring dengan berkembangnya bermacam-macam denominasi gereja, seiring dengan perkembangan tekhnologi mutahir yang memungkinkan gereja memasukkan beragam alat musik dalam ibadah mereka. Namun jangan sampai sebagai teolog-teolog dan musisi-musisi gereja, pikiran kita dibatasi dengan denominasi A, B, C dalam memahami ‘hymn’. Hymn berasal dari bahasa latin hymnus (=lagu pujian) dan bahasa yunani hymnos (lagu atau pujian kepada Allah). Melihat definisinya, sudah jelas bahwa setiap ibadah kita menggunakan hymn walau dalam bahasa sekarang disebut sebagai; praise and worship, lagu pujian, kidung, nyanyian, dlsb.

Pujian adalah tindakan untuk mengagungkan atau membesarkan dan memuliakan Tuhan atas apa yang telah diperbuatnya bagi kita, apa yang sedang Ia perbuat dan apa yang nanti dilakukan bagi kita.

Ilmu Hymne upload

 

 

Pada tanggal 07 Juli 2015 STT Aletheia Lawang mendapatkan visitasi atau kunjungan dari Direktur Pendidikan Kristen Jakarta dan Pembimas Kristen Provinsi Jawa Timur dalam rangka penilaian terhadap Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri Program Stratum Satu (S1) Program Studi Teologi Kependetaan  (EPSBED).

Tim dari Ditjen Bimas terdiri dari:

  • Bpk. Yan Kristianus Kadang, Se.,MM (Direktur Pendidikan Kristen)
  • Bpk. Yunus Doloe, S.PAK.,MM (Pembimas Kristen Provinsi Jawa Timur)

Visitasi bertujuan untuk melakukan diskusi, dan peninjauan terhadap kesiapan pendirian PTT/AK juga peninjauan terhadap beberapa sarana dan prasarana kampus di Jawa Timur khususnya di STT Aletheia Lawang.

Yang hadir dalam visitasi tersebut antara lain:

  • Bpk. Pdt. DR. Agung Gunawan, Th.M
  • Bpk. Pdt. Amos Winarto, Ph.D
  • Bpk. Pdt. Marthen Nainupu, Th.M
  • Ibu Pdt. Mariani Febriana, Th.M

Dan sebagai hasilnya adalah tim tersebut memberikan rekomendasi untuk memberikan perpanjangan ijin penyelenggaraan Program Stratum Satu (S1) Program Studi Teologi Kependetaan kepada STT Aletheia Lawang selama 4 (empat ) tahun ke depan.

uploadweb

Program Studi Magister Theologi STT Aletheia Lawang kembali mengadakan Ujian Tesis  bagi mahasiswa yang bernama Lucky Widiapranawa dengan judul tesis Efektifitas Multiplikasi dalam Metode EE bagi Pertumbuhan Gereja secara Kuantitatif.

Dosen penguji:

  • Pdt. Amos Winarto Oei, Ph.D (Ketua)
  • Pdt. Alfius Areng Mutak, Ed.D (Penguji I)
  • Pdt. Sia Kok Sin, D.Th (Penguji 2/Pembaca 2)
  • Pdt. Mariani Febriana, Th.M (Pembimbing Tesis)

tesis lucky

Proses Ujian masuk Mahasiswa Baru STT Aletheia Lawang Tahun akademik 2015/2016 telah selesai dilaksanakan pada tanggal 02 Juni 2015 (Gelombang I) dan tanggal 30 Juni 2015 (Gelombang 2) yang diikuti oleh 31 orang dari berbagai denominasi gereja di Indonesia bahkan ada yang dari luar negeri.

Mahasiswa baru tersebut masing-masing mengikuti ujian tulis dan interview dari dosen-dosen STT Aletheia.

tes maba