LAJANG DALAM GEREJA DAN PELAYANAN

MARIANI FEBRIANA LERE DAWA

Abstract


Berbagai macam stereotip dan stigma yang diberikan kepada para lajang dalam kehidupan sehari-sehari. Tidak tertutup kemungkinan penilaian itu juga terjadi di dalam gereja Tuhan. Beranjak dari pemikiran Yesus dan Paulus, maka melajang atau menikah bukanlah suatu persoalan utamanya. Melainkan persoalan penting hari ini adalah apakah  dalam budaya yang berorientasi kepada keluarga hari ini, para lajang mendapatkan penghargaan dan penerimaan yang berimbang dari gereja terhadap diri mereka. Penerimaan berimbang di sini diperhadapkan dengan komparasi cara gereja bersikap terhadap mereka yang sudah menikah dan kepada para lajang di dalam pelayanan dalam suatu kategori tertentu yang menampakkan suatu pembedaan yang signifikan.   
 
Sikap pembedaan ini tidak boleh tumbuh subur dalam gereja, karena Kitab Suci membuka kesempatan bagi kedua itu ada dalam gereja, khususnya dalam melayani Allah. Karena itu, harus ada suatu perubahan paradigma cara berpikir gereja terhadap para lajang untuk menuju kepada suatu komunitas gereja yang transformatif. Perayaan gereja dalam pelayanannya diletakkan kepada identitas mereka dalam Kristus dan bukan karena status melajang atau menikah atau apapun yang gereja hendak  kenakan pada dirinya.  
 
Lajang dalam pelayanan gereja adalah suatu karunia dalam hidup gereja dan karena itu gereja harus mendukung dan mendorong mereka untuk melakukan suatu karya pelayanan yang lebih besar, agar pertumbuhan dari tubuh Kristus mencapai tujuan yang dikehendaki oleh Allah.  
 
Kata kunci:  Lajang, Menikah, Pelayanan, Kultur Masyarakat, Sikap Gereja.

Full Text:

PDF

References


Almlie, Mark. Are We Afraid of Single Pastors? Diakses dari http://www.christianitytoday.com/parse/2011/january/are-weafraid-of-single-pastors.html, tanggal 15 Februari 2015.

Byrne, Anne. “Single Women In Ireland,” Women on Their Own: Interdisciplinary Perspective on Being Single, ed by Rudolf M.bell and Virginia Yans. London: Rutgers University Press, 2008.

Collins, Gary R, ed. It‟s Ok to be Single. Waco: Word Publishers, 1976.

Crawford, Carolyn A. “Ministry From A Single Perspective: Assets And Liabilities,” The Journal of Pastoral Care. 42:2 (Summer 1988).

Creswell, Sylvia, Singleness and the Church, diakses dari file:///G:/Singleness%20and%20the%20Church%20Sylvia%20Cre sswell.pdf, tanggal 15 Februari 2015

Eklund, Rebekah. A Theology of Singleness, diakses dari www.bemidjicovenant.com/filerequest/2989.pdf, tanggal 13 Februari 2013.

Ervine, Clyde. Single in the Church: Eunuchs in the Kingdom. Diakses dari www.biblicalstudies.org.uk/pdf/churchman/119-03_217.pdf, tanggal 13 Februari 2015.

G, Dominique, Chinese Women‟s Life. Diakses dari http://chinesewomenslife.blogspot.com/2010/10/traditionalrole-of-women-in-china.html, tanggal 13 Februari 2015

Grenz, Stanley J. Sexual Ethics: An Evangelical Perspective. Louisville: John Knox Press, 1990.

Harrison, Alex. How to Serve God as a Single: Singles do play a major role in God‟s Church. Diakses dari https://www.pcog.org/articles/248/how-to-serve-god-as-asingle, tanggal 15 Februari 2015.

Hsu, Albert, Singles at the Crossroads: A Fresh Perspective on Christian Singleness. Downers Grove, IVP Books, 1997.

Kerr , Hugh Thomson, A Compend of Luther‟s Theology: Martin Luther on Marriage and Divorce, diakses dari http://www.teleiosministries.com/pdfs/Marriage_Divorce/marti n_luther_on_marriage_and_divorce.pdf, tanggal 16 Februari 2015.

McAllaster, Elva. Free to be Single. New York: Christian Herald Books, 1979.

Puspitasari, Krisetiawati. “Lajang Bukan yang Terbuang, Bahana, Agustus 2009. Diakses dari http://www.ebahana.com/warta1156-LAJANG-BUKAN-YANG-TERBUANG.html, tanggal 13 Februari 2015.

Lyon, William. A Pew for One, Please: The Church and the Single Person. New York: Cross Road Book, 1977.

Metcalf , Charlotte. Stigmatised for being single: More women are choosing to live alone but they're becoming irritated at being pitied and patronised by their married friends. Diakses dari http://www.dailymail.co.uk/femail/article2070914/Stigmatised-single-More-women-choosing-livealone.html, tgl 13 Februari 2015.

Stott, John. Singleness. Diakses dari http://www.christianitytoday.com/ct/2011/augustwebonly/johnstottsingleness.html tanggal 13 Februari 2015.

Swiatocho, Kris, Why Doesn't My Church Have a Singles Ministry? Diakses dari http://www.crosswalk.com/church/pastors-orleadership/why-doesn-t-my-church-have-a-singlesministry.html, tanggal 15 Februari 2015.

Trull, Joe E. & James E. Carter. Ministerial Ethics. Grand Rapids: Baker Book, 2004.

Yount, David. Celebrating Single Life: Keys to Successful Living on Your Own. Post Road West, Westport, CT: Praeger Publishers, 2009.




DOI: https://doi.org/10.47596/solagratia.v3i1.35

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



SOLA GRATIA diindeks oleh:


Published: Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
Address: Aletheia Theological College, Jl. Argopuro No.28-34, Lawang, Kec. Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65211
Website E-Jurnal: http://sttaletheia.ac.id/e-journal/index.php/solagratia/index
e-ISSN 2723-2794, p-ISSN 2723-2786 Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Copyright © SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika. All Rights Reserved.