“Aku Menatap ke Dalam Biji Matamu dan Mencintaimu di Dalam Ruang Tanpa Batas"

Stephen Rehmalem Eliata

Abstract


Tulisan ini berupaya untuk memberikan solusi terhadap gugatan Freud bahwa Hukum yang Terutama adalah hukum yang absurd (credo, quid absurdum). Untuk menjawab permasalahan ini, penulis menandasrkan bahwa gugatan Freud dapat diselesaikan, yaitu: ketika individu memandang sesamanya sebagai sesame manusia yang rapuh, tepat ke dalam biji matanya, di mana tempat tersebut menyimpan sebuah kedalaman cinta. Penulis akan memaparkan pendapat penulis melalui tiga tahap pembahasan. Yang pertama, penulis akan menganalisa kembali konsep Id dari Freud. Yang kedua, penulis akan memaparkan kerapuhan sebagai kondisi dasariah manusia. Yang ketiga, penulis akan menggunakan gagasan dari Marion mengenai cinta yaitu dengan memandang biji mata sesama sebagai solusi terhadap masalah yang penulis angkat pada tulisan ini. Yang terakhir, penulis akan menarik kesimpulan dan refleksi terhadap tulisan ini.

References


Anna Strhan. “And Who Is My Neighbour?: Levinas and the Commandment to Love Re-Examined.” Studies in Interreligious Dialogue 19, no. 2 (2009): 145–66.

Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar. “358 Box Masker Di Apartemen Tanjung Duren Milik Mahasiswi, Dijual Via Online,” 2020. https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/04/19194241/358-box-masker-di-apartemen-tanjung-duren-milik-mahasiswi-dijual-via?page=all.

Emmanuel Falque. Nothing to It: Reading Freud as a Philosopher. Translated by Robert Vallier and William L. Connelly. Universitaire Pers Leuven, 2020.

Emmanuel Levinas. Otherwise than Being or Beyond Essence. Dordrecht: Springer Netherlands, 1991.

Jacqueline Rose. The Last Resistance. Radical Thinkers. London ; New York: Verso, 2017.

Jean-Luc Marion. Prolegomena to Charity. Translated by Stephen E. Lewis. Perspectives in Continental Philosophy. Fordham University Press, 2002.

Judith Butler. Precarious Life: The Powers of Mourning and Violence. London ; New York: Verso, 2004.

Peter Joseph Fritz. “Black Holes and Revelations: Michel Henry and Jean-Luc Marion on the Aesthetics of the Invisible.” Modern Theology 25, no. 3 (July 2009): 415–40. https://doi.org/10.1111/j.1468-0025.2009.01535.x.

Sigmund Freud. Civilization and Its Discontents. W.W. Norton, 1961.

———. New Introductory Lectures on Psycho-Analysis and Other· Works. Translated by James Strachey. Vol. XXII (1932-1936). The Standard Edition of The Complete Psychological Works of Sigmund Freud. London: The Hogarth Press, 1964.

———. The Essentials of Psycho-Analysis. Translated by James Strachey. London: Vintage Books, 2005.

Tatang Guritno. “Terdakwa Korupsi Bansos Covid-19 Matheus Joko Divonis 9 Tahun Penjara,” 2021. https://nasional.kompas.com/read/2021/09/01/23065841/terdakwa-korupsi-bansos-covid-19-matheus-joko-divonis-9-tahun-penjara.




DOI: https://doi.org/10.47596/sg.v4i1.219

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



SOLA GRATIA diindeks oleh:


Published: Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
Address: Aletheia Theological College, Jl. Argopuro No.28-34, Lawang, Kec. Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65211
Website E-Jurnal: http://sttaletheia.ac.id/e-journal/index.php/solagratia/index
e-ISSN 2723-2794, p-ISSN 2723-2786 Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Copyright © SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika. All Rights Reserved.